Indonesia tengah berupaya menjadi pemain utama dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Asia Tenggara. Namun, untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat dua tantangan utama yang harus diatasi: infrastruktur digital yang belum merata dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang terampil.Warta Ekonomi+3Bisnis.com+3UNMAHA Blog+3Indotek.ai+2CNBC Indonesia+2Warta Ekonomi+2
1. Infrastruktur Digital yang Belum Merata
Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, memastikan infrastruktur digital yang merata menjadi tugas utama. Akses internet yang cepat dan andal masih terbatas, terutama di luar Jawa. Kecepatan broadband rata-rata di Indonesia berada di peringkat ke-8 dari 10 negara ASEAN, dengan 28,8 Mbps untuk broadband tetap dan 24,6 Mbps untuk mobile. Keterbatasan ini menghambat adopsi teknologi AI secara luas, karena AI memerlukan data besar dan konektivitas yang stabil untuk berfungsi secara optimal.Warta Ekonomi+1smartcityindo.com+1Bisnis.com+1BINUS UNIVERSITY+1
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Terampil
Kurangnya tenaga ahli di bidang AI menjadi hambatan signifikan. Jumlah individu yang memiliki keahlian dalam bidang AI masih sangat sedikit, dan program studi khusus AI di Indonesia baru dimulai. Hal ini menyebabkan Indonesia berisiko hanya menjadi konsumen teknologi AI, bukan pengembangnya.IDN Times Jateng
Solusi dan Langkah Strategis
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa langkah strategis dapat diambil:
-
Peningkatan Infrastruktur Digital: Investasi dalam pembangunan jaringan internet cepat dan pusat data yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil.BINUS UNIVERSITY
-
Pendidikan dan Pelatihan AI: Mengembangkan kurikulum pendidikan yang fokus pada bidang AI dan teknologi terkait, serta menyediakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja yang ada.BINUS UNIVERSITY+1IDN Times Jateng+1
-
Kemitraan dengan Industri Teknologi Global: Bermitra dengan perusahaan teknologi global untuk transfer pengetahuan dan teknologi, serta menciptakan ekosistem inovasi yang inklusif.
-
Regulasi yang Mendukung: Menyusun regulasi yang mendukung pengembangan dan penerapan AI, termasuk perlindungan data pribadi dan etika penggunaan AI.
Dengan mengatasi tantangan infrastruktur dan SDM, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat pengembangan AI di Asia Tenggara, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan meningkatkan daya saing global.