Prilly Latuconsina Produksi Serial Drama Olahraga “Racik Asa” Tentang Klub Sepak Bola Wanita

Jakarta, Indonesia – Aktris sekaligus produser muda berbakat, Prilly Latuconsina, kembali mencuri perhatian dengan proyek serial drama terbaru bertajuk “Racik Asa”, yang mengangkat perjuangan sebuah klub sepak bola wanita Indonesia untuk bertahan dan bersinar di tengah keterbatasan dana, diskriminasi, dan tekanan sosial.

Serial ini diproduksi oleh Rumah Produksi Sinemaku Pictures milik Prilly sendiri, dan akan tayang secara eksklusif di Disney+ Hotstar Indonesia mulai awal 2026. Serial ini menjadi salah satu proyek fiksi pertama di Indonesia yang secara spesifik mengangkat kisah dunia sepak bola perempuan dari sudut pandang emosional dan sosial.

Kisah Fiksi yang Terinspirasi Realita

“Racik Asa” mengikuti kisah Ayu, seorang mantan atlet SEA Games yang kembali ke kota kecilnya dan membentuk tim sepak bola wanita SMA dari nol. Ia menghadapi tantangan mulai dari orang tua yang melarang anaknya bermain bola, kurangnya fasilitas, hingga dilema pribadi sebagai wanita yang berusaha bertahan di dunia olahraga penuh stigma.

Prilly sendiri ikut terlibat sebagai penulis cerita dan akan memerankan karakter utama, Ayu. Dalam konferensi pers, ia mengatakan:

“Saya terinspirasi dari kisah nyata atlet-atlet perempuan yang harus berjuang dua kali lebih keras, dan saya ingin cerita mereka diangkat dalam format yang menginspirasi tapi tetap relatable.”

Deretan Aktor Muda dan Mantan Atlet

Serial ini turut diperkuat oleh deretan aktor muda seperti Adhisty Zara, Jefri Nichol, dan Shenina Cinnamon. Beberapa mantan atlet sepak bola wanita seperti Zahra Muzdalifah dan Octavianti Dwi juga akan tampil sebagai pelatih dan cameo.

Proses syuting berlangsung di beberapa kota, termasuk Bandung, Blitar, dan Karawang, dengan adegan pertandingan direkam menggunakan drone sinematik serta kamera slow motion untuk menampilkan intensitas aksi di lapangan.

Mengangkat Isu Sosial & Empowerment

Selain drama dan olahraga, Racik Asa juga menyentuh isu seperti peran gender, kekerasan verbal dalam kompetisi, mental health atlet remaja, dan persahabatan. Prilly menegaskan bahwa misi serial ini bukan hanya hiburan, tetapi juga edukasi dan empati.

Komunitas sepak bola wanita menyambut hangat kabar ini, dengan banyak yang berharap serial ini bisa meningkatkan apresiasi publik terhadap sepak bola wanita Indonesia, terutama menjelang Piala AFF Wanita 2026.

Kesimpulan

Dengan Racik Asa, Prilly Latuconsina menunjukkan bahwa dunia hiburan dapat menjadi ruang penting untuk memperjuangkan kesetaraan dan representasi. Serial ini bukan hanya drama olahraga biasa, melainkan simbol harapan bahwa kisah perjuangan perempuan dalam sepak bola layak untuk disuarakan dan dirayakan.

Related Post